Sabtu, 22 Oktober 2016

Kewiraswastaan


Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

    Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan  Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki  Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Salah satu alasan berlangsungnya aktivitas ekonomi adalah terjadinya ketidakseimbangan. Dalam hal lapangan kerja, ketidakseimbangan tersebut juga terjadi. Di satu sisi, pertumbuhan ekonomi yang pesat memerlukan penambahan tenaga kerja untuk mengelolanya. Di sisi lain, keahlian dan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan belum tentu dapat dipenuhi oleh orang yang membutuhkan pekerjaan. Dengan pertambahan penduduk dunia pada umumnya atau di suatu negara khususnya, laju pertambahan jumlah tenaga kerja yang tersedia seringkali melampaui jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Akibatnya, penciptaan lapangan kerja sendiri nampaknya merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat di tawar lagi.
B.   Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian dan perbedaan Kewiraswastaan, kewirausahaan, wiraswastawan?
2.      Bagaimana perkembangan franchise di Indonesia ?
3.      Jelaskan ciri – ciri perusahaan kecil ?
4.      Apa perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil ?

BAB II
PEMBAHASAN MATERI KEWIRASWASTAAN DAN PERUSAHAAN KECIL
Kewiraswastaan
Kewiraswastaan adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk berisiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil

Wiraswastawan
Wiraswastawan menunjuk pada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dasri kebanyakn manusia umumnya seperti :berdiri diatas kekuatan sendiri, mengambil risiko, menetapkan tujuan atas pertimbangannya sendiri.

Unsur-unsur Penting Wiraswasta :
          - Unsur pengetahuan
          - Unsur ketrampilan
          - Unsur sikap mental
          - Unsur kewaspadaa
Kewirausahaan
yaitu perilaku yang mencakup perilaku berinisiatif (initiative taking), perilaku mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi untuk mengubah sumber daya atau situasi praktis, serta perilaku menerima risiko atau kegagalan.

Perkembangan Franchising di Indonesia
Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI)
    Pengembangan usaha dengan sistem waralaba dapat mendorong berkembangnya spesialisasi dan modernisasi usaha tradisional, menumbuhkan kreatifitas dalam mengembangkan inovasi dalam berusaha.
     
A. Jenis usaha yang potensial diwaralabakan :
          - Produk dan jasa otomotif
          - Bantuan dan jasa bisnis
          - Produk dan jasa konstruksi, perawatan dan perbaikan rumah, dan jasa 
          - Jasa pendidikan
          - Rekreasi dan jasa hiburan
Ada beberapa daerah yang berpotensi mengembangkan produknya untuk waralaba seperti di jawa tengah dan jogja makanan dan batik, bali dengan produk kerajinan kayu dan pakaian.

Jenis jenis usaha yang diwaralabakan :
  • Produk dan jasa otomotif
  • Bantuan dan jasa bisnis
  • Produk dan jasa konstruksi
  • Jasa pendidikan
  • Rekreasi dan hiburan
  • Fastfood dan take away(makanan siap saji)
  • Stand makanan/foodstall
  • Perawatan kesehatan,medis dan kecantikan
  • Jasa membersihkan rumah


  Jenis-Jenis waralaba :
· Produk dan jasa otomotif
·Bantuan dan jasa bisnis
· Produk dan jasa konstruksi
· Jasa pendidikan
· Rekreasi dan hiburan
· Fastfood dan take away(makanan siap saji)
· Stand makanan/foodstall
·Perawatan kesehatan,medis dan kecantikan
·Jasa membersihkan rumah
3.         CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL
·Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM.
·Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal.
·Daerah operasinya umumnya lokal, walaupun terdapat juga UKM yang memiliki orientasi luar negeri,berupa ekspor ke negara-negara mitra perdagangan
·         Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil.
a.      Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil
 Banyak wiraswasta yang memulai aktivitas usahanya dalam perusahaan kecil sebelum berkembang menjadi perusahaan besar.Kekuatan perusahaan kecil yaitu berkenaan dengan kebebasannya dalam bertindak dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan setempaSedangkan kelemahannya yaitu modal, spesialisasi, dan jaminan pekerjaan bagi karyawannya.
 Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil 
·Pemilik merangkap manajer perusahaan dan fungsi manajerial, sepertimarketing, finance, dan administrasi.
·Pajak relatif ringan.
·Sebagian besar membuat lapangan pekerjaan baru, inovasi  sumber daya baru, dan produk-produk serta jasa-jasa baru.
· Komunikasi dengan pihak luar bersifat pribadi.
· Mudah dalam proses pendiriannya.
·Fleksibel terhadap bentuk fluktuasi jangka pendek, tetapi tidak memiliki rencana jangka panjang.
·Bebas menentukan harga produksi barang dan jasa.
·Prosedur hukumnya sederhana.
· Mudah dibubarkan setiap saat jika dikehendaki.

Kelemahan Perusahaan Kecil
Kelemahan dan hambatan yang terjadi pada perusahaan kecil umumnya berasal dari faktor intern maupun faktor ekstern dari usaha kecil itu sendiri.

-Telalu banyak biaya yang dikeluarkan, utang yang tidak bermanfaat, tidak mengikuti pembukuan standar.
-Pembagian kerja yang tidak proporsional.
-Tidak mengetahui secara tepat modal kerja yang dibutuhkan.
-Persediaan barang yang terlalu banyak, sehingga beberapa jenis barang ada yang tidak laku.
-Sering terjadi mist-manajemen dan tidak peduli terhadap prinsip-prinsip manajerial.
· Sumber modal terbatas hanya pada pemilik.
· Perencanaan dan program pengendalian sering tidak ada atau tidak pernah dirumuskan.
     Cara-Cara Mengembangkan Perusahaan Kecil
Pada umumnya dalam pengembangan usaha, yang perlu dilakukan adalah menggenjot omset. Angka penjualan dikejar, agar semakin tingi dan tinggi. Dengan begitu omset penjualan yang tinggi akan berpengaruh pada hasil usaha.
Cara yang dapat dilakukan untuk menggenjot omset, yaitu dengan :
·         Melakukan promosi yang lebih gencar.
·         Menggelar program-program khusus.
·         Menstock barang lebih banyak dan beragam.
·         Memberikan pelayanan yang baik.
Kegagalan-Kegagalan Perusahaan Kecil
Menurut Akin Aluko, seorang manajer konsultan bisnis Business Education Services and unit, Lagos Chamber of Commerce and Industry,
Ada 10 hal mengapa pebisnis kecil mengalami kegagalan ketika merintis usahanya dan tak mampu bertahan, menurut Aluko, yaitu :
PERBEDAAN KEWIRASWASTAAN DENGAN PERUSAHAAN KECIL
Kewiraswastaan :
1.      Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam mengatasi masalah. 
2.      Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam memuaskan langganan.
3.      Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern. 
Perusahaan Kecil :
1.      Umumnya dikelola pemilik.
2.      Struktur organisasi sederhana.
3.      Prosentase kegagalan perusahaan tinggi.
4.      Kekurangan manajer yang ahli.
5.      Modal jangka panjang sulit diperoleh.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan dari perbedaan diatas yaitu Kewirausahaan adalah pelaku bisnis yang menerima resiko maupun peluang yang ada karena manciptakan dan mengoperasikan bisnis baru yang membedakan adalah visi, aspirasi dan strategi


BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :

·         Berdiri diatas kekuatan sendiri.
·         Mengambil keputusana untuk diri sendiri.
·         Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri.
·         Mengambil resiko.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan yakni Kewiraswastaan merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru


SARAN

Sebagai wirausahawan yang baik kita harus bisa mencari peluang usaha dimanapun kita berada karna ide hebat muncul dari kegiatan yang tidak kita sadari dan ide hebat muncul dari sesuatu yang tak terduga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar